Pembangunan tangki milik PT IBP masih menjadi pertanyaan , apakah antara pihak Pemko dengan perusahan PT. IBP diduga ada penyelesaian terselubung.katanya.
Sementara itu dari salah satu awak media mengkonfirmasikan ke anggota DPRD kota dumai,terkait pembangunan tanki tersebut juga belum mengetahui sampai saat ini ada tidaknya penghapusan aset daerah itu
Ketika awak media konfirmasi pada Camat Sungai sembilan, Zulkarnain melalui via seluler terkait pembangunan tangki dijalan Alah Air, juga tidak mendapat jawaban.
Berdasarkan keterangan dari warga lubuk gaung,asal muasal jalan Alah Air, dulunya jalan itu digunakan oleh warga lubuk gaung sebagai akses jalan lintas menuju kelaut, namun sejalan dengan waktu saat daerah itu sudah mulai berkembangan dan banyak rumah warga yang berada dipinggir pantai dibebaskan dengan cara ganti rugi.katanya lagi yang tidak mau disebutkan namanya melanjutkan, rumah warga yang dibongkar itu bergeser kedarat dan berubah menjadi areal pembangunan industri perusahan, akhirnya akses jalan Alah air tersebut tidak lagi berfungsi seperti biasanya.
Ditempat terpisah, H. Syarifudin, salah satu pemilik rumah yang tinggal berdampingan dengan perusahan PT IBP, katanya sudah tidak merasa nyaman tinggal brdampingan dengan perusahan itu, karena pencemaran lingkungan yang dapat merusak kesehatan
Katanya, beliau sering sesak nafas, karena abu berserakan, atap rumah tidak bisa lagi menampung air hujan karena debu melekat di atap seng, belum lagi bunyi bising mesin pabrik mengganggu tidur.Ujar H.Syarifudin. (aba)***.